• Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
Rabu, 18 Mei 2022
Bali Headline
  • Polhukam
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Hiburan
  • Olahraga
Tidak Ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Bali Headline
  • Polhukam
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Hiburan
  • Olahraga
Tidak Ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Bali Headline
Beranda Budaya

Mendem Ari-ari: Ritual Menanam Ari-ari Bayi dalam Hindu

Bali Headline oleh Bali Headline
26 Okt 2021
dalam Budaya
0
Medem Ari-ari: Ritual Menanam Ari-ari Bayi dalam Hindu

Ritual medem ari-ari bayi dalam Hindu - bali express

229
DIBAGIKAN
2.1k
PEMBACA
Share on FacebookShare on Twitter

Bali Headline – Dalam kepercayaan agama Hindu, diyakini ada empat saudara yang mengikuti anak manusia yang baru lahir. Dimana empat saudara itu disebut dengan Catur Sanak. Catur Sanak itu personifikasi dari Sang Anta Preta, Sang Kala, Sang Bhuta, dan Sang Dengen.

Sang Anta Preta merupakan sebutan dari air ketuban atu yeh nyom sebagai personifikasi saudara tertua dari sang bayi karena air ketuban sebagai pengantar bayi lahir ke dunia. Sang Kala merupakan sebutan darah yang keluar saat melahirkan sebagai sumber energi dari bayi, sehingga bayi bisa bergerak aktif untuk keluar dari perut Ibu.

Selanjutnya Sang Bhuta, merupakan sebutan untuk selaput ari atau lamas yang membungkus tubuh bayi, berguna sebagai penetralisir suhu udara sebelum lahir maupun saat lahir, sehingga suhunya menjadi seimbang dan sekaligus sebagai sarana pelicin saat bayi lahir. Dan, yang terakhir adalah Sang Dengen, yakni sebutan untuk Ari-ari atau placenta yang ikut lahir.

Kepercayaan itu pula yang mengantarkan munculnya ritual khusus saat bayi baru dilahirkan. Salah satunya ritual menanam ari-ari sang jabang bayi alias Mendem Ari-ari.

Baca juga: Juicy Luicy Sukses, E-Motion Entertainment Hadir di Bali

Menurut Ida Pedanda Gede Manara Putra Kekeran, ari-ari sangat berguna sebagai sumber kehidupan saat bayi masih berada dalam kandungan. Ari-ari merupakan transformator dan mediator zat-zat makanan dari ibu kepada bayi. Ari-ari sekaligus sebagai selimut dalam menjaga stabilitas suhu tubuh bayi terhadap suhu badan si ibu.

Sebelum ritual mendem Ari – ari, saat si ibu dalam proses bersalin, disiapkan sebuah periuk tanah yang berisi tutup untuk tempat Ari-ari, setelah bayi lahir. Lalu dibawa pulang, setelah itu diletakkan di dalam baskom atau ember baru sekali pakai, kemudian dicuci dengan air.

Sang ayah harus membersihkannya dengan bersih, menggunakan kedua tangan, sembari mengucap penuh syukur dan kasih sayang. Setelah bersih lalu dibilas dengan air bunga. Siapkan sebuah kelapa ukuran besar yang masih lengkap dengan kulitnya, lalu dipotong dan dikeluarkan airnya.

Baca juga: Bupati Tabanan Apresiasi Program Semara Ratih

Pada bagian atas kelapa (bagian tutupnya) ditulis aksara Ah yang melambangkan Akasa, dan pada bagian bawahnya ditulis aksara Ang yang melambangkan Pertiwi.

“Penanaman Ari-ari memiliki tujuan untuk menyatukan pertiwi dan akasa guna memberikan keseimbangan perjalanan si bayi,” ujar Ida Pedanda Gede Manara Putra Kekeran dikutip dari Baliexpress.id.

Setelah itu, Ari-ari dimasukkan ke dalam kelapa dan diisi dengan 1 kwangen yang berisi 11 kepeng uang bolong yang diletakan di atas Ari – ari. Lalu 1 potong lontar atau ental yang ditulis aksara Ongkara, 1 ikat duri – durian (3 macam duri), Rempah – rempah (anget – angetan), wewangian dan boleh juga diisi pesan – pesan lain dari sang ayah.

Untuk tempat menanamnya sesuai dengan jenis kelamin si bayi. Kalau si bayi laki-laki, maka ditanam di sebelah kanan pintu balai. Sedangkan kalau bayinya perempuan, maka Ari-arinya ditanam di sebelah kiri pintu balai (dilihat dari dalam rumah).

 

Sumber:

JPNN.com “Mendem Ari-ari; Ritual Menanam Ari-ari Jabang Bayi Menurut Agama Hindu”

Berita Sebelumnya

Rp250 Miliar Dana Cadangan Pileg dan Pilgub 2024

Berita Berikutnya

3 Hari Tenggelam di Perairan Bali, 9 ABK Hilang

Terkait Berita

Anisa Ikut Lomba Nyurat Aksara Bali dan Tulis Nama Dengan Al’Quran, Indahnya Toleransi Agama di Buleleng
Budaya

Anisa Ikut Lomba Nyurat Aksara Bali dan Tulis Nama Dengan Al’Quran, Indahnya Toleransi Agama di Buleleng

18 Feb 2022
Tradisi Lukat Geni Resmi Terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual Komunal Desa Paksebali
Budaya

Tradisi Lukat Geni Resmi Terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual Komunal Desa Paksebali

18 Feb 2022
Nyentana, Tradisi Untuk Penerus Keluarga Perempuan
Budaya

Nyentana, Tradisi Untuk Penerus Keluarga Perempuan

17 Feb 2022
Berita Berikutnya
3 Hari Tenggelam di Perairan Bali, 9 ABK Hilang

3 Hari Tenggelam di Perairan Bali, 9 ABK Hilang

Berdiskusi tentang ini post

Terbaru

Tradisi Lukat Geni Resmi Terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual Komunal Desa Paksebali
Budaya

Tradisi Lukat Geni Resmi Terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual Komunal Desa Paksebali

oleh Bali Headline
18 Feb 2022
0

Bali Headline – Upaya Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana (BEM FH Unud) untuk mendaftarkan tradisi Lukat Geni sebagai...

Baca lebih banyak
Dituding Mencuri, WNA Uzbekistan Cari Keadilan

Dituding Mencuri, WNA Uzbekistan Cari Keadilan

18 Feb 2022
Ubah Haluan Saat Berkendara, Susila Tewas Ditabrak Pengendara Vario

Ubah Haluan Saat Berkendara, Susila Tewas Ditabrak Pengendara Vario

18 Feb 2022
Lelah Bolak-Balik Lamar Kerja, Kini Tiya Sukses Hasilkan Omzet Rp200 Juta Perbulan

Lelah Bolak-Balik Lamar Kerja, Kini Tiya Sukses Hasilkan Omzet Rp200 Juta Perbulan

17 Feb 2022
Nyentana, Tradisi Untuk Penerus Keluarga Perempuan

Nyentana, Tradisi Untuk Penerus Keluarga Perempuan

17 Feb 2022
BNNP Bali BNNP Bali BNNP Bali

Berita Terkait

Tahun Baru di Bali, Tanpa Kembang Api dan Perayaan Dibatasi 50 Persen Kapasitas

Tahun Baru, Tanpa Kembang Api dan Dibatasi 50 Persen

21 Nov 2021
Air Terjun Leke-Leke, Wisata Tersembunyi di Balik Hutan

Air Terjun Leke-Leke, Wisata Tersembunyi di Balik Hutan

11 Nov 2021
BI Serahkan Bantuan Tabung Oksigen Untuk Provinsi Bali

BI Serahkan Bantuan Tabung Oksigen Untuk Provinsi Bali

17 Agu 2021
Covid-19 Melonjak, Koster Himbau Tiadakan Pawai Ogoh-Ogoh

Covid-19 Melonjak, Koster Himbau Tiadakan Pawai Ogoh-Ogoh

9 Feb 2022
Murah Meriah! Cukup Rp4 Ribu Saja, Dapat Satu Bungkus Nasi Babi Guling

Murah Meriah! Cukup Rp4 Ribu Saja, Dapat Satu Bungkus Nasi Babi Guling

4 Des 2021
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

© 2021 Bali Headline - News and Entertainment | All rights reserved.

Tidak Ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Polhukam
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Hiburan
  • Olahraga

© 2021 Bali Headline - News and Entertainment | All Rights Reserved.