• Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
Rabu, 18 Mei 2022
Bali Headline
  • Polhukam
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Hiburan
  • Olahraga
Tidak Ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Bali Headline
  • Polhukam
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Hiburan
  • Olahraga
Tidak Ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Bali Headline
Beranda Budaya

Makna Upacara Nilapati, Proses Manusia Menuju Moksa

Bali Headline oleh Bali Headline
20 Agu 2021
dalam Budaya
0
Makna Upacara Nilapati, Proses Manusia Menuju Moksa

Upacara Nilapati atau ngaben di Bali - Tribun Bali

169
DIBAGIKAN
1.5k
PEMBACA
Share on FacebookShare on Twitter

Bali Headline –  Makna upacara Nilapati di Bali dijelaskan oleh Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, memiliki makna menuju ke alam kosong (sunia).

“Karena kata sendiri Nila berarti kosong atau sunia. Sedangkan kata Pati, berarti raja atau mulia dan agung. Sehingga Nilapati berarti menuju tempat sunia yang maha mulia nan agung,” jelas ida

Maksudnya adalah menyatu dengan sang pencipta atau disebut dengan moksa. “Karena sesungguhnya tujuan agama Hindu adalah Moksartham Jagadhita ya Ca Iti Dharma,” sebut beliau.

Artinya menuju ke alam kebahagiaan. Sebab menyatu dengan Brahman atau di Bali disebut Bhatara Hyang Guru. Maka di dalam pelaksanaan upacara Nilapati, daksina linggih yang menyimbolkan Bhatara Hyang kemudian di-pralina.

Pralina tersebut dengan cara membakarnya. Kemudian abunya dimasukkan ke dalam kelapa gading yang muda (bungkak nyuh gading) lalu ditanam di belakang palinggih Rong Tiga. Hal ini menyimbolkan bahwa Dewa Pitara atau Hyang Pitara dijadikan konsep menuju nol atau kosong (sunia).Yaitu konsep tertinggi.

“Nah untuk menjadikan konsep kosong atau nol ini, maka Bhatara Hyang yang telah disucikan kini dilinggihkan atau ditempatkan di ruang paling tengah dari palinggih Rong Tiga,” jelas beliau.

Baca juga: Tradisi Sanggah Gedebong Ungkapan Rasa Syukur Warga 

Ruang tengah itu, kerap disebut ruang Raganta. Maka setelah upacara Nilapati serta ngalinggihan (meletakkan) di rong tengah (ruang tengah dari sebuah pelinggih di merajan). Biasanya kedudukannya lebih tinggi dari kedua rong yang ada di samping kanan dan kiri.

“Maka beliau kini dianggap sudah menjadi Bhatara Hyang Guru,” sebut pensiunan dosen Unhi ini. Dengan harapannya bahwa Hyang Pitara bisa menyatu dengan Brahman.

Oleh karena itu, biasanya orang yang meninggal. Bila telah melakukan upacara Nilapati. Maka nama sewaktu mereka masih hidup, tidak boleh disebut-sebut atau dipanggil-panggil lagi.

“Karena beliau sudah dijadikan nol. Atau menyatu dengan Brahman. Maka beliau disebut Bhatara Hyang Guru,” jelas ida.

Sedangkan dalam lontar Tattwajnana, disebutkan bahwa Bhatara Guru identik atau sama dengan Siwa yang artinya Brahman. “Ini berarti telah manunggalnya Atman dengan Brahman,” imbuh beliau.

Sebab pada dasarnya umat Hindu di Bali percaya bahwa untuk pencapaian akhir dari agama Hindu. Bukan terbatas pada swargha (surga) tetapi lebih tinggi lagi, yaitu Moksa.

“Hal ini sesuai dengan tujuan agama Hindu yaitu Moksartam Jagathita ya ca iti Dharma. Kebahagiaan lahir batin baik dunia dan akhirat,” imbuh beliau.

Berita Sebelumnya

PDAM Mati 2 Bulan, Warga Rebutan Mencari Mata Air

Berita Berikutnya

Sate Plecing Khas Singaraja, Begini Cara Membuatnya

Terkait Berita

Anisa Ikut Lomba Nyurat Aksara Bali dan Tulis Nama Dengan Al’Quran, Indahnya Toleransi Agama di Buleleng
Budaya

Anisa Ikut Lomba Nyurat Aksara Bali dan Tulis Nama Dengan Al’Quran, Indahnya Toleransi Agama di Buleleng

18 Feb 2022
Tradisi Lukat Geni Resmi Terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual Komunal Desa Paksebali
Budaya

Tradisi Lukat Geni Resmi Terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual Komunal Desa Paksebali

18 Feb 2022
Nyentana, Tradisi Untuk Penerus Keluarga Perempuan
Budaya

Nyentana, Tradisi Untuk Penerus Keluarga Perempuan

17 Feb 2022
Berita Berikutnya
Sate Plecing Khas Singaraja, Begini Cara Membuatnya

Sate Plecing Khas Singaraja, Begini Cara Membuatnya

Berdiskusi tentang ini post

Terbaru

Tradisi Lukat Geni Resmi Terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual Komunal Desa Paksebali
Budaya

Tradisi Lukat Geni Resmi Terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual Komunal Desa Paksebali

oleh Bali Headline
18 Feb 2022
0

Bali Headline – Upaya Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana (BEM FH Unud) untuk mendaftarkan tradisi Lukat Geni sebagai...

Baca lebih banyak
Dituding Mencuri, WNA Uzbekistan Cari Keadilan

Dituding Mencuri, WNA Uzbekistan Cari Keadilan

18 Feb 2022
Ubah Haluan Saat Berkendara, Susila Tewas Ditabrak Pengendara Vario

Ubah Haluan Saat Berkendara, Susila Tewas Ditabrak Pengendara Vario

18 Feb 2022
Lelah Bolak-Balik Lamar Kerja, Kini Tiya Sukses Hasilkan Omzet Rp200 Juta Perbulan

Lelah Bolak-Balik Lamar Kerja, Kini Tiya Sukses Hasilkan Omzet Rp200 Juta Perbulan

17 Feb 2022
Nyentana, Tradisi Untuk Penerus Keluarga Perempuan

Nyentana, Tradisi Untuk Penerus Keluarga Perempuan

17 Feb 2022
BNNP Bali BNNP Bali BNNP Bali

Berita Terkait

Kenaikan Penumpang Pesawat Bandara Ngurah Rai Capai 182%

Kenaikan Penumpang Pesawat Bandara Ngurah Rai Capai 182%

11 Feb 2022
Uniknya Pura Dalem Krangkeng Tangkil Seakan Diadili

Uniknya Pura Dalem Krangkeng Tangkil Seakan Diadili

19 Des 2021
Stefan Cinta Agama Hindu, Lakukan Upacara Sudhi Wadani

Stefan Cinta Agama Hindu, Lakukan Upacara Sudhi Wadani

5 Feb 2022
Satlantas Bangli Tertibkan Penggunaan Knalpot Brong

Satlantas Bangli Tertibkan Penggunaan Knalpot Brong

9 Sep 2021
Gelaran Liga 3 Provinsi Bali Akan Digelar di 3 Lapangan Ini

Liga 3 Provinsi Bali Akan Digelar di 3 Lapangan Ini

23 Agu 2021
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

© 2021 Bali Headline - News and Entertainment | All rights reserved.

Tidak Ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Polhukam
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Hiburan
  • Olahraga

© 2021 Bali Headline - News and Entertainment | All Rights Reserved.