Bali Headline – Indahnya toleransi umat beragama di Buleleng begitu dinamis. Tidak saja dalam perilaku sehari-hari, namun juga dalam sejumlah kegiatan. Seperti yang terlihat pada perayaan Bulan Bahasa Bali yang diselenggarakan Desa Pakraman Buleleng bersama penyuluh Bahasa Bali. Satu siswa dari SD N 1 Kampung Bugis menjadi sorotan, Kamis (17/2).
Betapa tidak, siswa dengan balutan busana adat berwarna putih dan kain merah itu adalah seorang muslim. Namun ia tetap berpartisipasi dalam lomba Nyurat Aksara Bali. Siswa kelas V yang diketahui bernama Anisa Oktaviana yang nampak didampingi guru pembimbingnya, lurah serta penyuluh Bahasa Bali yang bertugas di Kampung Bugis.
Baca juga: Lelah Bolak-Balik Lamar Kerja, Kini Tiya Sukses Hasilkan Omzet Rp200 Juta Perbulan
Lurah Kampung Bugis, I Gede Budiarsa pun mengaku ada 23 siswa yang diseleksi sebelum mengikuti lomba. Dari puluhan siswa itu Anisa Oktaviana terlihat paling menonjol dan paling memahami materi-materi yang akan dilombakan.
“Waktu seleksi itu memang anak ini yang paling cepat nangkap materinya. Jadi kami pilih dia, kami bimbing dia untuk ikut. Kami koordinasi dengan desa adat agar dapat berpartisipasi,” ungkapnya.
Sementara itu, ditemui usai lomba, Anisa mengaku menyukai pelajaran bahasa Bali di sekolahnya. Baginya, menulis aksara bali sama saja dengan menulis Al’quran. Bahkan huruf-huruf atau aksara Bali dihafalkan Anisa. “Sama aja keduanya. Saya hapal juga a, na, ca, ra, ka itu. Sama seperti alif, ba, ta, Tsa, jim,” ungkapnya. Hal ini menjelaskan bagaimana toleransi antar umat beragama sangat membaur dan rukun di masayarakat, tanpa adanya perselisihan.*baliexpress
Berdiskusi tentang ini post